Selasa, 25 November 2008

Menjaga Otak Tetap Hidup Sehat


Berusia 76 tahun, Suryatinah tentu saja sudah tergolong lansia (lanjut usia). Namun, tua baginya bukan berarti loyo dan sakit-sakitan. Lihat saja, masih bugar dan selalu giat beraktivitas.

Setiap hari, ia selalu meluangkan waktu untuk membaca apa saja. Sebulan dua kali ia mengikuti pengajian. Bahkan, ia masih telaten menyulam sembari menjaga warung makan miliknya. Di usianya yang telah senja ini, Suryatinah tinggal bersama seorang pembantu. Sang suami telah meninggal dan dua anaknya sudah berkeluarga. Mereka tinggal di rumah masing-masing.

Suryatinah adalah contoh lansia yang kesehatan otaknya terjaga. Seperti dijelaskan neurolog dari Rumah Sakit Dr Sardjito/Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), dokter Pernodjo Dahlan SpS, ciri-ciri otak sehat adalah sehat fisik dan mental, masih tetap mandiri, mempunyai harga diri, masih mampu berkreasi, masih terjaga produktivitasnya, berbahagia dalam menyongsong usia senja, dan makin bertambah ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. ''Otak yang sehat memiliki fitrah yang bersih, kedalaman ilmunya menjadikan seseorang semakin memahami kebesaran Allah, dan membuatnya semakin bertakwa kepada Allah,'' ungkap Pernodjo dalam seminar Kiat Menjaga Otak Tetap Sehat, yang diselenggarakan Klinik Memori Bagian Ilmu Penyakit Syaraf RS Dr Sardjito/FK UGM, belum lama ini.

Menurut Pernodjo, banyak 'jurus' yang bisa dilakukan untuk menjaga otak tetap sehat. Apa saja 'jurus' itu?

* Biasakan berperilaku hidup sehat. Hindari rokok, alkohol, dan stres fisik/mental.
* Asupan gizi cukup dan berimbang,
* Latihan meningkatkan kemampuan memori dengan selalu mengulang-ulang informasi baru untuk disimpan dalam ingatan.
* Melatih memusatkan perhatian/konsentrasi dan memberikan perhatian pada hal-hal baru.
* Berperan aktif dalam pekerjaan dan fungsi sosial.
* Berekreasi dengan anak dan cucu.
* Membuat catatan atau biografi. Ini merupakan aktivitas lansia yang paling baik dan sangat berharga.
* Aktifkan otak dengan selalu belajar sampai akhir hayat.

Terapkan pola makan sehat
Banyak lansia mengeluh mudah sekali lupa. Tahukah Anda, mudah lupa merupakan gejala awal dari kepikunan (demensia). Demensia disebabkan oleh penyakit organik di otak karena degenerasi sel-sel syaraf akibat kemunduran kemampuan intelektual, gangguan memori, emosi kepribadian, dan perawatan diri. Hasil sejumlah penelitian menyimpulkan, demensia seringkali diderita oleh lansia yang telah berusia 60 tahun.

Adakah upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah demensia? Jawabnya, ada. Dan alangkah baiknya, Anda mempraktikkannya. Menurut Tri Sumasti Rahayuningsih SGiz, ahli gizi dari RS Dr Sardjito/FK UGM, ada beberapa langkah sehat dan tepat untuk mencegah demensia, yaitu: *menerapkan pola makan sehat seimbang,
*olahraga teratur, dan tidur cukup.
*Jauhkan diri dari rokok dan pencemaran udara.
*Kurangi paparan sinar matahari.

Dalam kaitan dengan pola makan sehat, Tri menyarankan untuk mengurangi lemak, gula, dan garam. Sebaliknya, perbanyak konsumi buah dan sayuran segar. ''Jangan lupa konsumsi antioksidan secara teratur,'' saran Tri.

Antioksidan adalah unsur-unsur penting untuk menangkal radikal bebas, penyebab penuaan, dan timbulnya penyakit di usia tua. Antioksidan bisa kita dapatkan pada sejumlah vitamin (A, C, dan E) dan mineral (zink, selenium). Secara lebih rinci, Tri menyebut sejumlah bahan pangan yang merupakan sumber beberapa jenis vitamin dan mineral penting itu.

* Sumber vitamin A:
Hati, kuning telur, susu, mentega, sayuran berwarna hijau (daun singkong, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis), wortel, tomat, pepaya, dan mangga).
* Sumber vitamin E:
Minyak tumbuh-tumbuhan, daging, unggas, ikan, dan kacang-kacangan.
* Sumber vitamin C:
Hanya terdapat pada bahan pangan nabati yaitu sayuran dan buah-buahan seperti: kol, jeruk, nanas, rambutan, pepaya, tomat.
* Sumber zink:
Protein hewani, daging, hati, kerang, telur, serealia tumbuk, dan kacang-kacangan.
* Sumber selenium:
Makanan laut, hati, ginjal, dan daging.


Otak adalah anggota tubuh yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Mahluk hidup tidak akan bisa hidup di muka bumi seperti sekarang ini seandainya tidak memiliki otak. Manusia hidup di bumi sangat tergantung dengan yang namanya fungsi otak. Untuk itulah, sebagai manusia, kita harus menjaga otak kita agar selalu sehat.

Beberapa hal kecil yang sering kita sepelekan, justru berbahaya bagi otak kita. Hal kecil yang terbilang berbahaya bagi otak adalah pertama, tidak mau sarapan pagi. Banyak orang menyepelekan sarapan, padahal tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak kita yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak.

Hal kedua adalah terlalu banyak makan. Terlalu banyak makan ternyata mengeraskan pembuluh otak yang menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental. Selanjutnya adalah merokok. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak kita. Bayangkan, otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Tak ayal di waktu tua kita rawan Alzheimer.

Hal yang keempat yaitu terlalu banyak mengkonsumsi gula. Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi, sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Yang kelima yaitu polusi udara. Karena, otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.

Hal yang keenam adalah kurang tidur. Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak justru mati kelelahan. Selain itu, menutup kepala ketika sedang tidur juga tidak bagus bagi otak. Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak akan menjadi rusak.

Selanjutnya adalah berpikir terlalu keras ketika sedang sakit. Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak. Hal kesembilan adalah kurangnya stimulasi otak. Berpikir adalah cara yang terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak kita menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Yang terakhir adalah jarang bicara. Kenapa? Karena percakapan intelektual biasanya akan membawa efek bagus pada kerja otak.

Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar: